Parker Cannon dan Seluk Beluk Kehidupannya
The Story So Far (TSSF) adalah sebuah grup musik yang lahir di Walnut Creek, California pada 2007. Dibentuk oleh Parker Cannon (vokal), Kevin Ambrose (gitar), Ryan Torf (drum), dan Kelen Capener (bas) itu nama grup musik tersebut terinspirasi dari salah satu lagu milik New Found Glory yang berjudul “The Story So Far”.
Di naungan Pure Noise, label musik punk asal California, TSSF sudah merilis 4 album studio dan 1 EP. Hingga akhirnya pada 2010 sesaat setelah merilis EP berisi 5 lagu, Kevin Ambrose keluar dari TSSF dan digantikan oleh William Levy yang menjadi formasi final TSSF hingga saat ini.
Sebagai frontman dari grup musik beraliran pop punk, Parker Cannon memiliki kisah kehidupan yang cukup unik. Sejak 2013, Parker tidak pernah berada di depan kamera atau melakukan suatu wawancara. Ia juga dua kali terlibat insiden saat manggung bersama TSSF.
Insiden pertama terjadi di konser Warped Tour 2014 di Montreal ketika seorang petugas keamanan mencekik seorang penonton yang sedang crowd surfing, yang kemudian penonton tersebut dilempar ke pinggir panggung hingga menghantam sebuah batu. Saat itu juga, Will sang gitaris langsung menghentikan permainannya dan menyadari hal itu, Parker langsung lompat ke bawah panggung dan menghantam si petugas keamanan dengan tinjunya. Tidak ada informasi terkait kejadian tersebut.
Tak lama setelah kejadian tersebut, insiden lainnya terjadi saat TSSF sedang konser di Toronto pada 2014. Seorang penonton naik ke atas panggung dan berencana untuk mengambil sebuah swafoto dan tiba-tiba Parker dari belakang lompat menendang penonton itu hingga terjatuh dari panggung.
Belakangan, diketahui penonton tersebut bernama Becca Illic. Ia mengunggah sebuah status di Facebook yang menyatakan permintaan maaf kepada TSSF. Ia berkata bahwa Parker tidak salah sama sekali. Saat itu ia sedang mabuk, dan ketika hendak mengambil swafoto, ponsel miliknya galat. Ia sadar konsekuensi atas tindakannya yang berdiri di atas panggung terlalu lama. Ia mengaku tidak mendapat luka sama sekali dan dapat menikmati konsernya hingga selesai.
Tak heran jika Parker memiliki gambaran yang buruk di hadapan warganet. Tidak pernah berpendapat di depan publik sejak 2013 berhasil memperkuat stigma tersebut. Namun, kita tidak dapat menilai buku dari sampulnya saja. Sekiranya itu yang para penggemar TSSF percayai.
Rentang waktu 2016 hingga 2017 Parker sempat menghilang. Menurut informasi yang ada, ia mengisolasi dirinya dari dunia luar. Parker menyendiri di ruang apartemen sederhananya di daerah Walnut Creek, California.
“Saya melakukan yang terbaik untuk memisahkan (diri) dan memutuskan hubungan dari segalanya,” ujarnya saat memecah keheningannya untuk pertama kalinya dalam lima tahun untuk berbicara secara eksklusif dengan majalah Kerrang!
Faktanya, wajar saja jika Parker merasa tertekan dengan kehidupannya. Ia bersama TSSF mengalami kelelahan mental atau burnout. Sejak debut album pertama pada 2011, nama TSSF langsung melejit di dunia punk rock. Mereka tidak pernah berhenti tampil dari satu panggung ke panggung lainnya.
“Ya, kami baru saja menjalani jadwal tur yang sangat intens, dari tahun 2012 hingga 2016. Kami sangat lelah memainkan lagu yang sama sepanjang waktu. Kami tidak terlalu kreatif — kami benar-benar tidak punya waktu untuk itu.” Jelas Parker saat diwawancarai oleh NME, media asal Inggris.
Sebagai penebusan kepada penggemarnya, pada 2018, TSSF merilis album keempatnya, Proper Dose. Album tersebut berisi 11 lagu yang merupakan bagian dari kehidupan Parker. Keresahan, amarah, kesedihan, dan harapan menjadi satu di dalamnya. Proper Dose memberikan warna baru bagi TSSF dan menjadi album yang menyenangkan bagi Parker dan kawan-kawannya.
Rasanya tidak perlu marah atau kecewa terhadap Parker dan TSSF. Bagaimanapun Parker tetaplah manusia yang berhak untuk merasakan kelelahan mental. Sama seperti kita, ia juga berhak untuk beristirahat sejenak. Dan hasil dari istirahat tersebutlah yang akhirnya mendorong TSS untuk kembali meroket bersama album keempatnya.
“Saya tidak ingin melihat kembali masa lalu kita dan mengerutkan kening,” tegas Parker. “Saya ingin melihat ke depan dan tersenyum. Saya ingin memiliki warisan itu dan menciptakan yang sama sekali baru ini.” jelas Parker dilansir dari situs Kerrang!
Penulis: Eben Haezar
Sumber referensi:
https://www.kerrang.com/features/the-story-so-far-parker-canon-fell-out-of-love-with-music/
https://www.altpress.com/news/fan_kicked_off_stage_by_the_story_so_far_singer_speaks_out/
https://www.bringthenoise.com/blog/the-story-so-fars-parker-cannon-surprise-releases
https://www.nme.com/blogs/nme-blogs/story-so-far-interview-proper-dose-2397233